Categories
Articles Company Activities Construction Project References

Stabilitas Lereng dalam Pengembangan Infrastruktur dan Prasarana

Pengembangan infrastruktur dan prasarana merupakan salah satu faktor penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Namun, yang harus diingat, pembangunan infrastruktur harus sesuai dengan daya dukung kemampuan lahan, yang pengembangannya sesuai dengan Rencana Tata Ruang suatu daerah.

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia merupakan negara dengan bentuk bentang alam yang beragam, mulai dari pegunungan, perbukitan, dataran, transisi, dan laut. Dengan keragaman ini, kegiatan pengembangan infrastruktur seperti pembangunan jalan raya dan tol mesti melibatkan aktivitas-aktivitas untuk memperkuat daya dukung lahan.

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah stabilitas lereng. Kestabilan lereng merupakan sebuah keharusan pada setiap pekerjaan galian. Lereng yang terdiri dari batuan dan tanah harus memiliki kestabilan yang cukup sehingga tidak dimungkinkan untuk terjadinya longsor.

Ada beragam jenis penanganan lereng, tergantung pada jenis batuan atau tanah yang akan distabilkan. Pada umumnya, perbaikan stabilitas lereng dilakukan untuk mereduksi gaya-gaya yang menggerakkan, menambah tahanan geser, atau keduanya. Gaya yang menggerakan ini dapat direduksi di antaranya dengan cara:

  1. Menggali material yang berada pada zona tidak stabil.
  2. Mengurangi tekanan air pori dengan mengalirkan air pada zona tidak stabil.

Metode Perbaikan Lereng

Dengan kemajuan teknologi saat ini, terdapat macam-macam metode perbaikan lereng, di antaranya:

  1. Mengubah geometri lereng
  2. Mengontrol drainase rembesan
  3. Pembuatan struktur untuk stabilisasi
  4. Pembongkaran dan pemindahan material 
  5. Perlindungan permukaan lereng

Pada umumnya, sebelum dilakukan pekerjaan yang berkaitan dengan bentang alam berbentuk lereng, perlu analisis pada lereng tersebut guna mengetahui faktor keamanan. Tujuannya, untuk mengetahui apakah lereng berpotensi mengalami longsor atau tidak. Jika lereng tersebut mempunya nilai faktor keamanan di bawah nilai ambang batas keamanan, penanganan lereng harus dilakukan.

Salah satu metode penanganan lereng yaitu shotcrete. Metode ini biasanya digunakan pada lereng-lereng bendungan atau jalan tol.  Shotcrete merupakan campuran berbahan dasar semen yang diproyeksikan dengan kecepatan tinggi ke area permukaan.

Selain digunakan untuk perlindungan lereng, metode ini juga sering digunakan untuk perbaikan struktur bangunan maupun untuk terowongan bawah tanah (tunnel), atau pada kegiatan penambangan bawah tanah untuk perkuatan terowongannya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat via WA
Anda butuh bantuan?
Hello,
Apa yang bisa kami bantu?