Shotcrete adalah suatu metode penanganan suatu bidang untuk mencegah terjadinya longsor. Prinsip utama metode ini adalah penyemprotan (spray) beton pada suatu bidang, menggunakan alat mekanis dengan tekanan dari kompresor.
Sebab utama shotcrete sering menjadi pilihan adalah kecepatan pengerasan yang hanya memakan waktu sekitar satu jam (dengan tambahan material aditif).
Selain itu, shotcrete mempunyai nilai kuat tekan yang cukup tinggi. Dengan durasi 1-6 jam, bidang yang disemprot dengan shotcrete mampu menahan benturan dari sebuah alat berat sejenis wheel loader. Bahkan, pada beberapa kasus, mampu menahan getaran ledakan.
Dengan alasan tersebut, metode ini kerap menjadi pilihan untuk diaplikasikan pada tambang bawah tanah. Sering pula dijumpai di tebing-tebing jalan tol, serta konstruksi bendungan.
Metode shotcrete terdiri dari dua cara:
- Wet Shotcrete; pencampuran semen, pasir, dan air dilakukan sebelum masuk ke pompa atau mesin, dan ditambahkan tekanan angin dari kompresor untuk penempatan material pada permukaan sasaran.
- Dry Shotcrete; material pasir dan semen tercampur dalam kondisi kering, kemudian masuk ke dalam mesin. Dengan bantuan tekanan kompresor, material keluar lewat nozzle dan baru tercampur air.
One reply on “Mengapa Shotcrete Banyak Diaplikasikan?”
[…] shotcrete adalah salah satu metode perkuatan lereng yang umum digunakan dalam penanganan lereng, metode ini banyak diaplikasikan di lereng-lereng jalan tol kereta api, terowongan bawah tanah, dan […]