Categories
Articles

Jenis Retakan pada Struktur

Retakan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk beban berlebih, desain yang tidak memadai, bahan yang buruk, atau kesalahan dalam konstruksi.

Retakan pada struktur adalah retakan-retakan yang terjadi pada elemen struktural, seperti balok, kolom, atau plat beton.

Retakan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk beban berlebih, desain yang tidak memadai, bahan yang buruk, atau kesalahan dalam konstruksi.

Retakan struktural umumnya memiliki lebar yang lebih besar dari 0,3 mm dan mungkin terus melebar seiring waktu. Beberapa jenis retakan struktural meliputi retakan geser, retakan lentur, retakan geser/lentur, dan retakan torsi.

Retakan-retakan ini perlu diperhatikan dan diidentifikasi secara tepat guna memastikan keamanan dan kinerja struktur yang baik.

Berikut beberapa jenis retakan pada struktur:

  1. Plastic Shrinkage Cracks: Retakan-retakan ini umumnya dangkal dan tidak beraturan. Mereka terjadi ketika beton masih dalam keadaan plastik dan mengering terlalu cepat.
  2. Drying Shrinkage Cracks: Ini adalah retakan tipis yang berjalan sejajar satu sama lain dan dapat terjadi di mana saja pada beton saat mengering dan menyusut.
  3. Thermal Cracks: Jenis retakan ini disebabkan oleh perubahan suhu pada beton. Panas ekstrem atau dingin bisa membuat beton memuai atau menyusut, yang menyebabkan retakan.
  4. Setttlement Cracking: Retakan ini terjadi ketika tanah di bawah beton mengendap atau bergeser, menyebabkan beton retak dan menjadi tidak rata.
  5. Structural Cracks: Retakan ini terjadi akibat beban berlebihan, desain yang tidak memadai, bahan yang buruk, atau konstruksi yang buruk. Pada kasus ini, beban yang diterapkan melebihi kapasitas beton untuk menahan. Retakan struktural biasanya lebih besar dari 0,3 mm dan mungkin terus melebar seiring waktu. Retakan struktural dapat meliputi retakan geser, retakan lentur, retakan geser/lentur, retakan torsi.
  6. Corrosion Cracks: Retakan ini disebabkan oleh perluasan baja tulangan di dalam beton akibat korosi.
  7. Cracks duo to Alkali-Aggregate Reaction (AAR): Ini adalah reaksi kimia yang terjadi antara pasta semen alkaline dan beberapa jenis agregat dalam beton, menghasilkan zat seperti gel yang dapat menyebabkan perluasan dan retakan seiring waktu. AAR dapat meliputi reaksi alkali-silika (ASR) dan reaksi alkali-karbonat (ACR).

Ingin bekerja sama dengan kami? Jangan ragu untuk menghubungi kami. Tim marketing kami akan segera merespons.

Mobile (WA): 0812-1049-512

Email: kontak@arcon.id

Telepon: (021)-8473512

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat via WA
Anda butuh bantuan?
Hello,
Apa yang bisa kami bantu?