Categories
Articles Company Activities Construction

Proteksi Korosi pada Bangunan

Proteksi korosi bertujuan mencegah dan mengendalikan korosi atau rusaknya konstruksi bangunan akibat reaksi ilmiah elektrokimia.

Korosi berasal dari bahasa Latin Corrodere yang memiliki arti berkarat atau kerusakan logam akibat pengaruh lingkungan. Korosi pada bangunan adalah reaksi ilmiah elektrokimia yang memengaruhi struktur bangunan terutama yang berada di pesisir pantai. Korosi menjadi titik awal rusaknya beton dan memendekkan usia konstruksi. 

Walaupun proses ini tidak dapat dihentikan, namun dapat dikendalikan melalui metode yang disebut proteksi korosi. Yuk cari tahu lebih lanjut.

Pengertian Proteksi Korosi

Proteksi korosi adalah metode pencegahan korosi dengan cara memberi lapisan pelindung pada permukaan bangunan baik dari beton, baja, atau besi. Tujuannya untuk menghalangi kontak langsung antara air laut, udara terbuka, cairan kimian, atau kondisi lain dari permukaan bangunan. 

Dengan berkurangnya kontak langsung tadi, korosi atau karat, abrasi, dan kerusakan lain dapat dicegah atau dikendalikan. Dalam konstruksi, korosi harus dipertimbangkan karena proses ini berlangsung lambat, tidak dapat dihentikan, dan proses memperbaikinya rumit serta mahal.

Faktor-faktor Terjadinya Korosi

Secara alamiah, korosi terjadi akibat adanya ketidak homogenan beban fisik dan kimia, misalnya konsentrasi oksigen, tegangan, suhu, dan elektrolit yang terkandung di dalam garam pada embun atau air. Sedangkan faktor yang mempercepat munculnya korosi di antaranya homogenitas fisik dan kimia, hidrogen, serta oksigen, air, dan gas pembentuk asam.

Korosi Beton di Lingkungan Laut

Jalan layang, dermaga, atau jembatan yang konstruksi bangunannya runtuh atau ambruk disebabkan oleh korosi pada beton dan tulangan. Walaupun pH pada beton cukup tinggi yakni sekitar 12.5, angka pH ini bisa turun akibat beberapa faktor seperti garam magnesium, serangan sulfat, kloridam dan karbonasi. Turunnya pH beton juga memicu terjadinya korosi pada tulangan baja.

Nah, di sinilah suatu desain memerlukan proteksi korosi. Bahan lapisan pelindung mampung melindungi kontrusksi dari terjadinya reaksi atau kontaminasi senyawa eksternal. Zat asam dengan pH 0 sampai 5 atau alkali dengan pH 9 sampai 14 mampu menimbulkan reaksi pada besi, baja, atau beton.

Tips Memilih Material Proteksi Korosi

Di pasaran, terdapat cukup banyak pilihan material untuk proteksi korosi dengan harga dan kualitas yang cukup beragam. Untuk memilih material secara cermat dan tepat, berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan:

  1. Cari tahu media yang akan diproteksi, apakah besi, baja, kayu, atau beton.
  2. Cari tahu juga konsetrasi kandungan pada media tadi, termasuk temperatur zat kimia yang terkandung di dalamnya.
  3. Metode pengerjaan. Untuk bagian ini, sebaiknya Anda serahkan kepada penyedia jasa proteksi korosi yang sudah berpengalaman dan terpercaya seperti PT Arcon Radian Abadi. 
  4. Jenis material yang akan digunakan sebagai pelapis pelindung, misalnya Tar, Novolac, epoxy, Vinylester resin, Polyurethane, dan lainnya.

Semoga informasi mengenai proteksi di atas bermanfaat dan membantu Anda dalam menentukan material proteksi yang tepat. Untuk mendapatkan jasa pemasangan proteksi korosi terbaik dan berkualitas, selalu percayakan pada Arcon. Ingin bekerja sama dengan kami? Jangan ragu untuk menghubungi kami. Tim marketing kami akan segera merespons.

Mobile: 0812-1049-512

Email: kontak@arcon.id

Telepon: (021)-8473512

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat via WA
Anda butuh bantuan?
Hello,
Apa yang bisa kami bantu?